AHMAD ARQOM KE BONDOWOSO


Bedah Buku : Bahagia-Kuat _Produktif-Kontributif dengan Tazkiyah Training
Apakah hidup anda sudah bahagia ? Kalau belum berarti hidup anda belum sempurna.Bahagia bukan berarti senantiasa dikelilingi harta benda yang melimpah, jabatan yang berada dipuncak, serta segala sesuatu yang tinggal tekan tombol, lalu keluarlah apa yang kita inginkan. Tidak. Bisa saja orang dihimpit oleh kemiskinan, jabatan tak punya, dan masa depan yang belum pasti. Tetapi orang itu bisa tersenyum dan mampu membagi apa yang dimilikinya untuk orang lain.Abang –abang becak bisa tertidur pulas diatas becaknya dan bercanda dengan renyah bersama kawan –kawannya.Pepeng, sang pembawa acara kawakan harus terbaring lumpuh beberapa lama.Saat sebuah stasiun televisi swasta meminta untuk diwawancarainya, Pepeng tanpa beban dan tanpa mengeluh atas penyakit yang dideritanya. Malah berkali –kali dari mulutnya mengalir joke –joke segar , yang membuat terpingkal –pingkal para hadirin yang mengikuti acara tersebut.Sementara  banyak orang yang kaya raya dengan jabatan yang serenteng,kadang harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Ya dari kedua karakter di atas kata kuncinya adalah bahagia. Ada orang miskin bisa bahagia. Ada orang kaya bahagia. Tetapi ada pula orang yang kaya yang tidak bahagia.
Setiap orang  memerlukan kebahagiaan be happy .Tentu bahagia saja tak cukup.Manusia dengan kebahagiaannya jika tidak menghasilkan nilai tambah dalam kehidupan berupa prestasi  dalam kehidupannya , manusia  akan kehilangan rasa keberadaannya.Untuk selanjutnya anda perlu produktif .Tentu jika itu terjadi pada anda , anda bisa membaca, menuntut ilmu, bisa bekerja, berdoa, bisa berlatih beragam kemampuan , sesungguhnya itu adalah sebuah prestasi dasar dalam hidup anda.
Akan tetapi jika anda hanya menjadi pribadi yang produktif tetapi tidak punya daya guna atau kontribusi kepada sesama hidup ,anda akan kehilangan kebahagiaan yangsejati.A
Oleh karenanya dasar dan sekaligus puncak  kebahadiaan adalah jika anda dapat menjalani hidup dengan semangat pengabdian kepada Tuhan Yang Maha  dengan dorongan rasa terima kasih anda kepadaNya , rasa tulus ikhlas  anda untuk selalu mengabdi kepadaNya dan berkontribusi kepada makhlukNya  agar anda mendapat kasih saying, cinta perkenan san ridhoNya.
Anda akan mencapai kondisi diri seperti tersebut , jika anda dapat mengembangka diri anda dengan proses pengembangan diri yang bersifat fundamental, yang dalam agama disebut Tazkiyah   
Paling tidak itulah yang intisari bedah buku Bahagia –Kuat –Produktif dan Kontributif dengan Tazkiyah Training  karya Akhmad Arqom yang dibedah langsung oleh sang penulis, Jumat, 11 September 2009  berlokasi di Gedung jalan Santawi Bondowoso. Dua jam  waktu yang tersedia guna Ustadz yang berdarah Madura ini untuk mengeksplorasi isi buku ini ternyata tak cukup. akan tetapi walaupun tanpa acara dialog dengan  sang penulis nampaknya para peserta bedah buka nampak puas mendapatkan langsung ilmu dari sang trainer senior Lembaga Manajemen Terapan Trustco.Ketika UstadzArqom mengakhirinya dengan salam, adzan maghrib mulai berkumandang. Ta’jilpun mulai dihidangkan. dimas mulyono bondowos  

PUISI MODERN BAHASA MADURA

SILAKAN DOWNLOAD DI SINI

sastra bondowoso

GELIAT BARU SASTRA MADURA

Sebagai sebuah bagian komunitas sastra, Bondowoso memiliki tipikal yang tidak jauh beda dengan belahan Madura lainnya. Genitik sastra yang tumbuh dan berkembang di wilayah Madura dan daerah tapal kuda lainnya, Bondowoso juga mendapatkan pengaruh yang luar biasa. Sebut saja seni mocopat, pantun( papareghan ), kidung ( tembang) yang berkembang di Madura juga tak sulit kita jumpai di kawasan yang dibabat oleh Raden Bagus Asra itu.Karena dalam sejarahnya Raden Bagus Asra berasal dari pulau garam itu.

Lima tahun terakhir ada gejala baru di Bondowoso. Puisi Bahasa Madura mendapatkan respon yang cukup dimasyarakat pencinta sastra dan budaya Madura. Yang menjadi faktor pendorong bangkitnya sastra lokal ( puisi bahasa Madura ) adanya wadah para pencinta dan pelestari Bahasa Madura yang bernama Tim Pangrabat Bhasa Madhura Kabupaten Bondowoso yang dikomandani Guntur, Marsudin HS, dan Kukun Sugiarto berdiri sejak era 90an. Melalui lembaga ini gagasan segar muncul seputar kiat-kiat untuk melestarikan bahasa dan sastra madura.Maka lahirlah buku –buku yang diterbitkan oleh Tim Pangrabat Bhasa Madhura sebagai referensi bagi para guru manakala harus mengajarkan Bahasa Madura.

Sekitar tahun 2005 mulai muncul gagasan untuk melombakan puisi berbahasa Madura.Melalui event Pameran dan Bursa Buku bekerjasama dengan Kantor Perpustakaan Daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso ide tersebut bisa terealisasi. Dan diluar dugaan, ternyata respon dari guru-guru dan pencinta bahasa Madura luar biasa. Peserta dari usia anak SD mencapai 80 peserta. Sejak itulah lomba baca puisi berbahasa Madura menjadi kegiatan rutin disetiap kegiatan Pameran dan Bursa Buku sekaligus menjadi ajang berkompetisi bagi anak usia TK hingga SMA dan umum.

Dan..... gayungpun bersambut.Komunitas lain yang bernuansa melestarikan bahasa Madura mulai membuat event –event serupa.MGMP ( Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) Bahasa Madura juga pernah membuat kegitan serupa.

Dari kegiatan lomba baca puisi di Bondowoso, ada yang membuat kita tersenyum bangga yakni materi puisi yang dilombakan seratus persen karya penyair –penyair lokal Bondowoso, seperti Marsudin Hs, Kukun Sugiarto, dan Yusuf Wibisono.Yang membuat kami bangga, ternyata kualitas dan nilai seni dari mereka ternyata tidak kalah dengan penyair –penyair yang sudah menasional. Sebut saja puisi berjudul Ponapa Bha’nengan karya H.Marsudin Hs, yang berisi tentang dahsyatnya tsunami , atau puisi berjudul Pa’ Santawi karya Yusuf Wibisono yang menceritakan nasionalisme dan kepahlawanan dari tokoh lokal itu.

Dari event-event lomba dan adanya wadah bagi para penyair untuk mengekspresikan karya –karyanya kita yakin sastra Madura ( puisi berbahasa Madura) akan semakin berkembang. Dan pada saat yang bersamaan akan lahir penyair –penyair daerah( lokal ) yang akan memperkaya hasanah sastra Indonesia. Tentu semua terpulang kepada stakeholder untuk lebih merespon gagasan –gagasan mencerahkan. Bravo sastra kita. ( dimas mulyono. Prajekan.Bondowoso )